Home » » Kecanduan seks, wajarkah?

Kecanduan seks, wajarkah?




SERING mengucapkan kalimat yang terkait dengan masalah seksual bisa tergolong pada kategori kecanduan seks. Tetapi hal itu tidak dapat memastikan betul apakah seseorang mengidap kecanduan seks. Mengenai hal itu, Dr Anita Gunawan MS SpAnd, androlog dari Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), menjelaskan definisi kecanduan seks yang sebenarnya.

"Hyper sex atau kecanduan seks itu sebetulnya orang yang selalu hanya memikirkan seks. Sehingga bila keinginannya tidak tersalurkan, maka dia akan uring-uringan atau bahkan hingga memicu tindakan kriminal," kata Dr Anita saat dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Kamis (22/5/2008).

Menurutnya, kecanduan seks sudah menjadi suatu penyakit kelainan psikis (jiwa) yang diakibatkan oleh obsesi kompulsif seseorang. Sehingga, mereka yang mengalami kondisi tersebut harus langsung ditangani oleh para ahlinya yaitu psikiater.

"Pada umumnya, mereka yang kecanduan seks menikmati kegiatan ?semi persetubuhan' itu dengan baik, sehingga selalu ingin mengulanginya terus. Bahkan kebutuhannya untuk melakukan hubungan intim bisa empat hingga lima kali dalam sehari. Bila kondisi tersebut dialami, maka harus langsung membawa ke tenaga ahli yaitu psikiater," jelas wanita yang menyelesaikan program master di bidang Andrologi Universitas Airlangga, Surabaya itu.

Kondisi demikian, sambungnya, karena mereka memiliki libido (gairah seksual) yang tinggi. Di mana penyebabnya bisa berasal dari banyak faktor, salah satunya karena memiliki fantasi seksual yang luar biasa.

Nah, kebutuhan untuk memenuhi libido tersebut, masih menurut Dr Anita, bila tidak disalurkan maka akan berdampak negatif hingga membuat mereka nekat melakukan tindakan kriminal.

"Kondisi libido yang tinggi tersebut, bila tidak bisa terpenuhi dapat membuat pelaku hiper sex mengambil langkah abuse terhadap orang lain," papar konsultan rubrik seksualitas di beberapa media di Indonesia itu.

Bila kondisi demikian dibiarkan, maka akan membuat para pelaku tersebut semakin brutal dalam berperilaku. Sehingga, langkah terbaik yang harus dilakukan ialah segera menyadari "kelainan" yang dimiliki dan berkonsultasi dengan pakarnya.
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Jangan lupa komennya ya demi membangun blog ini agar menjadi lebih baik dari sekarang saran anda sangat berarti untuk perkembangan blog ini :)

 
Copyright © 2011. Indonesian Toshokan - All Rights Reserved