Penelitian
yang dipimpin oleh Dr Philip Hannaford dari Skotlandia University of
Aberdeen tersebut mengambil data dari lebih 46.000 pasien wanita yang
berasal dari 1.400 klinik di seluruh Inggris selama hampir 40 tahun
terakhir ini. Para ahli mencari pola hubungan antara penggunaan pil KB
dan kematian yang disebabkan oleh penyakit atau cedera akibat kekerasan.
Daftar penyakit terdiri atas segala jenis kanker (rahim, ovarium dan
usus), penyakit jantung, stroke dan gangguan pencernaan. Para ahli juga
ikut mempertimbangkan faktor-faktor gaya hidup yang mempengaruhi,
seperti merokok dan riwayat kesehatan dan kelas sosial.
Ketika
mereka membandingkan jumlah kematian pada wanita yang memakai pil
kontrasepsi dengan wanita yang tidak pernah memakainya, Dr Philip
mengungkapkan bahwa wanita yang menggunakan pil kontrasepsi memiliki
penurunan risiko kematian dari setiap penyebab yang mungkin terjadi,
dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah menggunakan pil
kontrasepsi.
Secara
khusus, perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral memiliki tingkat
kematian yang lebih rendah akibat semua jenis kanker, dan secara
signifikan memiliki tingkat kematian yang jauh lebih rendah akibat
penyakit jantung atau stroke. Para ahli menemukan bahwa pil KB
mengurangi risiko meninggal akibat kanker usus sebesar 38 persen dan
dari setiap penyakit lain sekitar 12 persen. Yang lebih aneh, wanita
yang menggunakan pil kontrasepsi justru memiliki tingkat kematian yang
lebih tinggi akibat kekerasan dibandingkan dengan perempuan yang tidak
pernah menggunakan pil KB.
Dalam
studi tersebut, diketahui bahwa para perempuan-perempuan tersebut
umumnya menggunakan pil kontrasepsi selama 44 bulan. Dan dalam analisis
yang lebih rinci, para ilmuwan mampu melihat tingkat kematian yang lebih
tinggi di antara pengguna pil kontrasepsi dalam subkelompok tertentu.
Misalnya,
dari perempuan-perempuan yang menggunakan pil KB tersebut diketahui
bahwa tingkat kematian perempuan di bawah usia 30 tahun lebih tinggi
tapi kondisi ini terbalik pada wanita berusia 50 tahun ke atas. Selain
itu, para wanita berusia di bawah 45 tahun yang berhenti menggunakan pil
KB sekitar 6 tahun sebelumnya memiliki peningkatan resiko kematian dari
semua penyebab. Tapi risiko yang sama tidak terlihat pada wanita yang
menggunakan pil KB jauh lebih lama. Akhirnya, para peneliti menemukan
bahwa tidak ada hubungan antara tingkat kematian secara keseluruhan dan
durasi penggunaan pil KB.
Dr
Philip Hannaford sangat berhati-hati dalam menyusun laporannya, dia
mengatakan bahwa studi berskala besar ini melibatkan wanita-wanita
pengguna pertama pil kontrasepsi yang mungkin mengandung kadar estrogen
yang lebih tinggi daripada pil yang ada di pasar saat ini.
Para
peneliti mengatakan bahwa pil kontrasepsi generasi baru mungkin saja
akan menghasilkan hasil yang sama, perlu dilakukan studi dan penelitian
yang lebih mendalam tentang pil-pil kontrasepsi generasi terbaru untuk
mengkonfirmasi temuan ini. Dr Hannaford dan rekan-rekannya juga
menambahkan bahwa risiko menggunakan pil KB dan manfaatnya dapat
bervariasi di seluruh dunia, tergantung pada risiko kesehatan individu
setiap wanita dan bagaimana pil-pil tersebut digunakan.
Manfaat
pil KB ternyata bukan hanya sebagai alat kontrasepsi untuk menunda
kehamilan, secara tidak langsung menggunakan pil KB juga menghindarkan
para wanita dari beberapa penyakit yang mungkin menyebabkan kematian
seperti jantung dan kanker
0 comments:
Posting Komentar
Jangan lupa komennya ya demi membangun blog ini agar menjadi lebih baik dari sekarang saran anda sangat berarti untuk perkembangan blog ini :)