Home » » Proses Terjadinya Kegemukan

Proses Terjadinya Kegemukan


Kegemukan atau kelebihan berat badan merupakan fenomena “gunung es”. Keadaan yang tampak di permukaan hanya sedikit, sedangkan di dalamnya terkandung suatu masalah yang besar bagi kesehatan. Kegemukan tidak hanya mengganggu penampilan seseorang, tetapi juga menjadi pencetus munculnya sejumlah penyakit berbahaya, seperti diabetes melitus, hipertensi, dan serangan jantung.

Proses Terjadinya Kegemukan

KegemukanKegemukan merupakan keadaan yang menunjukkan ketidakseimbangan antara tinggi dan berat badan akibat kelebihan jaringan lemak dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan berat badan yang melampaui ukuran ideal. Namun, pada dasarnya kegemukan terjadi akibat energi yang masuk ke dalam tubuh selalu berlebih sehingga tertimbun dalam bentuk lemak atau sel adipose di bagian bawah kulit.
Peningkatan cadangan lemak dalam tubuh dapat berupa penambahan jumlah sel-sel lemak – penambahan ukuran sel lemak, atau kombinasi dari keduanya. Kelebihan 1.000 kkal energi per hari akan menambah hampir 1 kg timbunan lemak per minggu. Dengan demikian, orang yang makan berlebihan secara terus menerus akan mudah mengalami obesitas (kegemukan).
Pertumbuhan dan perkembangan jaringan lemak dimulai sejak bayi berumur lima bulan. Jumlah sel lemak meningkat hingga bayi berumur satu tahun, diikuti dengan membesarnya sel-sel lemak. Pembentukan sel lemak akan berhenti saat seseorang berumur dua puluh tahun. Setelah itu, proses berlanjut pada pembesaran sel lemak tubuh. Dengan melihat proses terjadinya kegemukan, asupan makanan yang berlebihan pada masa kanak-kanak merupakan tindakan yang kurang bijaksana dan bisa berakibat kurang baik saat anak tumbuh dewasa.
Kegemukan akibat pola makan yang salah dan nafsu makan yang besar banyak terjadi di kota-kota besar. Kecenderungan untuk gemuk menjadi lebih besar karena tersedia berbagai makanan cepat saji yang banyak mengandung lemak dan gaya hidup yang serba praktis sehingga membuat seseorang malas bergerak.
Tidak sedikit kebiasaan masyarakat di kota yang kurang bagus dalam memilih makanan. Ketika pulang bekerja, mereka terbiasa menyantap makanan slap saji yang sebagian besar merupakan makanan berlemak dan berkalori tinggi. Makanan seperti ini cepat sekali diserap tubuh dan menghasilkan kalori yang berlebih. Kelebihan kalori itu akan ditimbun dalam bentuk lemak di dalam tubuh.
Sebenarnya, “makanan rumahan” makanan yang dimasak sendiri di rumah-lebih sehat dan bisa lebih bervariasi. Dikatakan lebih sehat karena bahan yang dipakai pasti ya merupakan bahan yang sudah kita pilih, baik jenis (misalnya sayuran, ikan, dan daging tanpa lemak) maupun kualitasnya (berkualitas baik). Dengan membiasakan makan sehat di rumah, risiko kegemukan bisa dikendalikan.
Selain akibat pola makan yang salah, kegemukan juga bisa diakibatkan oleh kurangnya aktivitas fisik dan faktor bawaan orangtua. Faktor bawaan orangtua adalah salah satu faktor kegemukan yang dapat diwariskan kepada anak dari orangtua yang memang memiliki “bakat” mudah gemuk. Dengan “bakat” gemuk ini, metabolisme seseorang lebih banyak menyimpan kalori daripada menggunakannya sehingga tubuh jadi lebih mudah gemuk.
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Jangan lupa komennya ya demi membangun blog ini agar menjadi lebih baik dari sekarang saran anda sangat berarti untuk perkembangan blog ini :)

 
Copyright © 2011. Indonesian Toshokan - All Rights Reserved