Namaku Edo (bukan nama sebenarnya) ini adalah sebuah cerita tentang tante saya bernam Dona , saya mulai aktif melakukan aktivitas seksual sewaktu saya masih 18
tahun. Teman-teman saya yang memberitahu bagaimana cara bermasturbasi
dan saya mulai melakukan itu.dan saya benar-benar menikmatinya. Saya
selalu ingin melakukan hubungan seks tetapi tidak mendapatkan kesempatan
sampai saya kuliah. Saya kuliah di Kota S. saya tidak kos tetapi
memustuskan untuk tinggal di rumah tante Dona yang kebetulan ada di Kota
S walaupun agak jauh dari kampus. Anto Suami Tante Dona adalah seorang Pengusaha.
Tanteku sangat cantik dan proposional dengan tinggi badan 165 dan berat 54 serta buah dada besar yang membuat
aku cukup horny. Dari hari pertama aku sudah mulai bermasturbasi dengan
menghayalkan dia. Umur dia sekitar usia 32, dia mempunyai 2 orang anak ,
Ria yang berusia 10 tahun dan Cinta yang berusia 7 tahun. saya
menempati kamar atas yang kosong. Setelah kurang lebih satu minggu aku
menjadi lebih akrab dengan Tanteku ,Segera pikiran kotor menghingapiku
ketika aku berdekatan dengan dia
Tingkah
laku dia juga sangat ramah. Ia mulai sering mengajaku pergi ke mall
dengan memakai mobilnya. Ia bahkan tak pernah ragu untuk membeli pakaian
dalamnya di depanku. Aku baru tahu bahwa dia sangat suka menggunakan
pakaian dalam yang sexy. Aku sering memuji dengan mengatakan bahwa tante
lebih muda dari usia tante. Suatu hari aku tidak masuk kuliah. Saya
memutuskan untuk tinggal di rumah. Pada siang hari ada film di tv, jadi
saya pergi ke ruang tengah untuk menonton. Ternyata dia sedang menyiram
tanaman di taman belakang dengan hanya memakai kaos longgar tanpa lengan
dan celana pendek sehingga pahanya yang putih kelihatan langsung penis
saya menegang melihat itu.. Saya memutuskan untuk mendapatkannya pada
hari itu.
Ketika
dia selesai menyiram tanaman dia langsung bergabung dengan saya.
Tiba-tiba listrik mati pergi. Jadi kita mulai ngobrol tentang kehidupan
perkawinannya. Aku perlahan membelokan pembicaraan dan berkata “ tante
sangat cantik sekali “. Saat itu dia kaget dan melihat aku bahkan dia
melihat celana saya pakai. saya yakin dia melihat kemaluanku yang
mengang. Saya berkata lagi “ Tante seperti kakaknya Ria bukan Ibunya “
“ kamu bercanda,Do”
.
Aku berkata lagi “ sumpah Tan, apalagi kalau tante memakai Tank top dan
rok pendek akan terlihat lebih muda lagi “. Saat itu dia tersenyum.
Saya bertanya lagi” apakah tante dapat memakainya sekarang”
Awalnya dia menolak tapi saya terus memaksanya akhirnya dia berkata “ok”.
.
Langsung kemaluanku menegang dan mulai ingin keluar dari sarangnya.
“tapi kamu jangan macam macam yah “. Saya berjanji, setelah itu dia
pergi kekamarnya dan Saya mulai memegang kemaluan saya.
Ketika ia keluar saya terpesona
Dia
terlihat sangat muda dan seksi. dia tersenyum dan berkata” kamu
melanggar janjimu.Aku Cuma tersenyum. Buah dadanya kelihatan seperti mau
muntah dari tanktopnya dan putingnya keliahatan tercetak ternyata dia
tidak memakai bra kebawahnya dia hanya memakai rok mini sehingga kakinya
yang panjang telihat sangat sexy.
Aku pergi mendekatinya dan berkata “saya ingin mencium Tante “ tapi dia
menolak aku tak mau kehilangan buruanku aku pegang pinggangnya dan
mulai menciumnya, untuk beberapa waktu dia berusaha melakukan perlawanan
tetapi kemudian ia berhenti mencoba. Saya merasakan nafas dia sudah
tidak teratur.saya mulai meremas pantatnya dan dia mengangkat roknya ke
atas serta memasukan tangan saya ke dalam celana dalamnya dari belakang
dan menekankan pantatnya dengan keras
Hingga akhirnya ia berhenti melawan .aku terus menciumnya dan mulai meremasi dadanya yang besar Saya membawa dia ke Sofa
Setelah sekitar 20 menit kami saling berciuman dan saling meraba, Tante Dona melepaskan pelukan dan ciumannya. Lalu Tante Dona menuntun tanganku untuk membuka bajunya. Tanpa diminta dua kali, tanganku pun mulai beraksi melepas Tanktop Tante Dona
"Tetek Dona gede banget sih. Edo suka deh," kataku sambil meraba payudara Tante Dona.
"Jangan diliatin aja donk Sayang..! Dijilat dan disedot donk Sayang..!" pinta Tante Dona.
Tanpa dikomando dua kali, aku langsung saja menjilati payudara Tante Dona yang sebelah kanan. Sedangkan tangan kananku meremas-remas payudara Tante Dona yang sebelah kiri.
"Aahh.. Ohh.. fish..!" teriak Tante Dona ketika buah dadanya kujilat dan kusedot-sedot.
Secara
bergantian payudara Tante Dona kusedot dan kujilati, sedangkan tangan
kanan Tante Dona meremas-remas batang penisku dari luar CD-ku. Dan tanpa
sadar, Tante Dona berusaha melepaskan CD-ku. Tanteku menaikkan
pinggulnya saat kutarik rok mininya. Aku melihat CD yang Tanteku kenakan
sudah basah. Aku kemudian mencium CD Tanteku tepat di atas kemaluannya
dan meremasnya. Dengan cepat kutarik CD Tanteku dan melemparkannya ke
sisi ranjang, dan terlihatlah olehku pemandangan yang sangat indah.
Lubang kemaluan Tanteku ditumbuhi bulu halus yang tidak terlalu lebat,
hingga garis lubang kemaluan Tanteku terlihat
"Do, tongkol kamu gede bauanget," kata Tanteku takjub melihat batang penisku yang sudah menegang.
"Masa sih Don.?" tanyaku seakan tidak percaya,
Tanteku dengan tangan kanannya terus meremas-remas kemaluaku.
Dan
tidak lama Tanteku pun berjongkok, lalu tersenyum. Tanteku mendekatkan
wajahnya ke kemaluanku, lalu mulai mengeluarkan lidahnya.
"Uuhh.. aahh.. enak Don..!" aku berteriak ketika lidah Tanteku mulai menyentuh kepala penisku.
Tanteku
masih menjilati penisku, mulai dari pangkal sampai ujung kepala
penisku. Dan kedua bijiku pun tidak terlewatkan oleh lidah Tanteku. Aku
hanya memejamkan mata sambil mendesah-desah memperoleh perlakuan seperti
itu.
Setelah
sekitar sepuluh menit, aku merasa kemaluanku berada di sebuah lubang
yang hangat. Aku pun membuka mataku dan melihat ke bawah. Ternyata
sekarang separuh penisku sudah masuk ke mulut Tanteku.
"Aahh.. oohh.. yeeahh.. enaakk ba..nget Donnn..!" teriakku lagi.
Kuperhatikan
penisku diemut-emut oleh Tanteku tanpa mengenai giginya sedikit pun.
Lidah Tanteku bergerak-gerak dengan lincah seperti ular.
Dan sekarang kulihat Tanteku menyedot-nyedot bulu kemaluaku seperti mau dikeramasi.
"Donn.. enak Donaaaa..!" aku hanya dapat berteriak.
dengan
cepat dan liar Tanteku mengocok batang kemaluanku di dalam mulutnya.
Aku sudah tidak tahan lagi, kenikmatan yang kurasakan sangat luar biasa
dan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata, dan akhirnya aku sudah
tidak tahan lagi dan.. "Cret.. cret.. crett.." maniku kusemprotlkan di
dalam mulut Tanteku. Setelah itu Tanteku berdiri lalu duduk di
sebelahku. Kedua kakinya dikangkangkan sehingga aku dapat melihat
vaginanya dengan jelas.
"Sayang, sekarang kamu jilatin memiawku ini..!" kata Tanteku sambil menunjuk ke arah vaginanya.
Setelah
itu Tanteku tidur telentang di lantai. Aku langsung saja menuju bagian
bawah pusar Tanteku. Kudekatkan wajahku ke vagina Tanteku, lalu
kukeluarkan lidahku dan mulai menjilati vaginanya.
"Ahh..
fuuckk.. yeaahh.. shiitt.. hisapnya itilnya Sayang..!" Tanteku hanya
dapat meracau saat kujilati vagina dan klitorisnya kuhisap-hisap.
"Ohh.. Aahh.. fuuck.. mee.. yeaahh.. masukin tongkolmu sekarang Sayang..! Aku udah nggak tahan..!" pinta Tanteku memohon.
Aku
pun perlahan bangun dan mensejajarkan tubuhku dengan Tanteku .
Kugenggam batang penisku, lalu perlahan-lahan kudorong pantatku menuju
vagina Tanteku. Aku buka lebar paha Tanteku, lalu aku arahkan penisku ke
memiaw Tanteku yang sudah basah dan licin. Tangan Tanteku segera
memegang penisku lalu mengarahkannya ke lubang memiawnya. Tak lama..
Bless.. penisku langsung memompa memiaw Tanteku Terasa seret, dan enak
rasanya menjepit penisku..
"Ohh.. Sshh.. Oh, Edo.. Mmhh..." desah Tanteku ketika aku memompa penisku agak cepat.
Tanteku mengimbangi gerakanku dengan goyangan pinggulnya. Tak lama, tiba-tiba Tanteku bergetar lalu tubuhnya agak mengejang.
"Oh, Do..Aku mau keluarr.. Mmhh..." jerit kecil Tanteku.
"Terus setubuhi Aku..." desahnya lagi.
Beberapa
saat kemudian tubuh tanteku melemah aku yang juga keluar tanpa
melepaskan penisku dari vagina Tanteku cepat membalikan tubuhnya hingga
menungging "Aduhh.. enak.. sekali Sayang..! Kamu.. pin..tarr..
Sayang..!" jerit Tanteku ketika kusetubuhi dari belakang . aku terus
mengent*tnya dengan cepat. Tanteku pun membalas dengan menggoyangkan
pantatnya dengan cepat,pula dan terasa ada cairan hangat yang menyembur
di dalam tubuhnya.sepertinya dia mengalami orgasme kembali “ aku keluar
lagi sayang…. Kamu hebat “ mengetahui hal itu aku terus mengenjotnya
dengan cepat karena aku juga merasakan akan keluar Dan memang, aku sudah
tidak tahan lagi, dan gerakanku makin cepat, nafas makin memburu dan
dengan mengerang parau, muncratlah spermaku di dalam vaginanya, crot..
crot.. crott.., dan Tanteku yang juga kelihatannya kembali mencapai
orgasme yang ketiga, mengetahui aku sudah keluar, ia memutar-mutar
pinggulnya kesana kemari membuat penisku ngilu dan seperti
diputar-putar. Dan kemudian ia memiawik tertahan sambil melentingkan
tubuhnya dan terkulai lemas
Kami
kemudian terlelap tidur karena kecapaian 1 jam kemudian kami terbangun
dan Tanteku mengajak mandi bareng di kamar mandi kembali kami
melakukannya .
Semenjak
saat itu kami hampir tiap hari mengulangi persetubuhan ini siang ketika
rumah sedang sepi sebelum aku berangkat kuliah dan malam malam sering
tanteku masuk ke kamarku sehingga sebulan kemudian tanteku berkata “
kamu akan menjadi ayah sayang” selama kehamilannya Tanteku malah semakin
bergairah dalam melakukan hubungan badan sampai bulan kedelapan
kehamilannya pun kami terus berhubungan.Akhirnya Tanteku melahirkan bayi
perempuan yang dia beri nama Elga.
Selama 5 tahun aku kuliah dan tinggal di rumah tanteku, tanteku telah melahirkan 3 orang anak yang semunya adalah hasil perbuatanku
0 comments:
Posting Komentar
Jangan lupa komennya ya demi membangun blog ini agar menjadi lebih baik dari sekarang saran anda sangat berarti untuk perkembangan blog ini :)