Home » » Apakah Foreplay Begitu Penting Bagi Anda?

Apakah Foreplay Begitu Penting Bagi Anda?


Apakah Anda pernah mengharap suami Anda segera berhenti mengacaukan gairah dengan minyak-minyak pijatnya dan lakukan saja 'aksi panas nan mematikan' itu?

Tenang, Anda tidak sendirian...

Bertentangan dengan kepercayaan umum, sebuah studi di Praha menyebutkan bahwa wanita ternyata lebih menyukai langsung berhubungan badan dan mencapai orgasme daripada melakukan foreplay terlebih dahulu.

Tetapi, dengan pentingnya perjalanan menuju puncak itu, berapa banyak diantara kita yang lebih suka aksi langsung berhubungan badan daripada sekedar ciuman sensual pembangkit gairah?

Pakar seks Petra Boynton menjelaskan, kesulitan studi semacam ini adalah mereka berangkat dari asumsi bahwa foreplay dan hubungan seks itu terpisah antara satu dan lainnya. Padahal antara keduanya tidak bisa dipisahkan.

Wanita dalam studi boleh saja bilang bahwa mereka cenderung menikmati penetrasi seks sendirian, tetapi itu sangat meragukan kalau kepuasan seksual mereka diciptakan suami mereka tanpa ada ciuman, belaian, atau gerakan pemicu lain. "Kemungkinannya, para wanita dalam studi ini menyukai aksi pembukaan sekedar untuk pembangkit, tak lebih dari itu," katanya.

Mempublikasikan hasil studi ini bisa mengubah standar dan menjadi tekanan dalam kehidupan seks pasangan-pasangan lain tentang mana yang 'benar' di mana sesungguhnya tidak ada 'benar' dan 'salah' secara teori di atas kertas. Tidak mungkin juga menyamaratakan bahwa wanita 'lebih suka' intinya. Bagi setiap orang, seks bisa dinikmati dengan cara yang berbeda-beda tergantung mood dan situasinya.

Sebuah foreplay – tak lebih dari sepuluh menit- misalnya, bisa dilakukan sebelum kita bangkit dari tempat tidur di hari-hari kerja, ketika memasuki Sabtu malam dengan suami akan lebih menyenangkan kalau melakukannya dengan santai dan perlahan. “Menurut saya, kuncinya adalah memiliki jadwal dan dosis yang sehat dan teratur sehingga bisa Anda nikmati -dibanding mencemaskan mengenai teori yang benar diatas kertas,” katanya.
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Jangan lupa komennya ya demi membangun blog ini agar menjadi lebih baik dari sekarang saran anda sangat berarti untuk perkembangan blog ini :)

 
Copyright © 2011. Indonesian Toshokan - All Rights Reserved