Home » , » Penderita HIV Rentan Tertular Hepatitis C

Penderita HIV Rentan Tertular Hepatitis C


PENULARAN virus hepatitis C (HCV) selama ini dianggap langka. Namun, sebuah studi baru oleh para peneliti di Mount Sinai School of Medicine, bekerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, membuktikan bahwa pria dengan HIV yang berhubungan seks dengan pria lain, memiliki peningkatan risiko tertular HCV melalui seks.

Hasil studi ini diterbitkan dalam laporan kelahiran dan kematian mingguan CDC edisi 21 Juli 2011.

Penularan HCV terutama terjadi melalui paparan darah, dan orang yang menyuntikkan narkoba berada dalam risiko terbesar. Tapi, ketika para peneliti Mount Sinai mengamati peningkatan besar dalam jumlah kasus baru penularan HCV di antara pria yang terinfeksi HIV namun tidak menyuntikkan narkoba, mereka meneliti lebih dekat untuk melihat peran penularan seksual di antara orang-orang ini.

Para peneliti mengidentifikasi 74 pria yang terinfeksi HIV antara Oktober 2005 dan Desember 2010, yang telah terdokumentasi mengalami infeksi baru HIV dan dilaporkan tidak ada faktor risiko lain untuk infeksi HVC, termasuk penggunaan narkoba suntikan. Ketika mereka membandingkan 22 pria ini dengan sebuah kelompok kontrol yang terdiri atas 53 pria penderita HIV yang berhubungan seks dengan pria lain tanpa infeksi HCV, mereka menemukan bahwa pria yang baru saja tertular HCV 23 kali lebih mungkin melakukan hubungan seks anal tanpa kondom dengan laki-laki lain.

Selain itu, analisa HCV genetik menunjukkan bahwa HCV ditransmisikan dalam jaringan sosial pria-pria ini, yang konsisten dengan kehadiran epidemi di kota-kota besar.

''Sementara hepatitis C jarang ditularkan di antara pasangan heteroseksual yang stabil, ini jelas bukan kasus yang berada di antara pria homoseksual yang terinfeksi HIV di New York City,'' ujar Dr. Daniel Fierer, asisten profesor Kedokteran dan Penyakit Infeksi di Mount Sinai School of Medicine, seperti dikutip situs sciencedaily.com.

''Pria homoseksual, dan sampai batas waktu tertentu penyedia layanan kesehatan mereka umumnya tidak sadar bahwa melakukan hubungan seks reseptif tanpa kondom dapat mengakibatkan infeksi HCV. Kabar baiknya adalah bahwa tingkat kesembuhan untuk infeksi baru HCV sangat tinggi dengan pengobatan awal. Namun, tanpa pengujian rutin pria pada risiko, infeksi yang sebagian besar tidak menunjukkan gejala ini mungkin terlewatkan dan kesempatan ini hilang.''

''Studi kami menunjukkan bahwa pria homoseksual yang terinfeksi HIV harus mengambil langkah untuk melindungi diri dan orang lain dengan menggunakan kondom. Selain itu, penyedia layanan kesehatan harus melakukan skrining hepatitis C untuk pria-pria ini, dan edukasi publik serta program-program penjangkauan harus mencakup informasi tentang risiko ini,'' Dr. Fierer menyimpulkan. 
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Jangan lupa komennya ya demi membangun blog ini agar menjadi lebih baik dari sekarang saran anda sangat berarti untuk perkembangan blog ini :)

 
Copyright © 2011. Indonesian Toshokan - All Rights Reserved